RESENSI BUKU DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING (PROF. PRAYITNO)

Sumber Gambar : http://www.bukabuku.com/browses/product/9789795188308/dasar-dasar-bimbingan-dan-konseling.html
Resensi Buku Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling
Identitas
BukuResensi Buku Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling
Judul
Buku: Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling
Penulis
: Prof. Dr. H. Prayitno, M.Sc, Ed
: Drs.
Erman Amti
Penerbit:
PT. Rineka Cipta, Jakarta
Cetakan:
Cetakan ke-3, Mei 2013
Tebal :
379 halaman+viii, 23,5cm
Bahasa :
Bahasa Indonesia
Pendahuluan
Bimbingan
dan Konseling pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk mewujudkan
perkembangan manusia secara optimal, baik secara individual maupun kelompok,
sesuai dengan hakikat kemanusiaannya dengan berbagai potensi, kelebihan, dan
kekurangan, kelemahan, serta permasalahannya. Dalam bimbingan itu belum tentu
ada konseling, tetapi sebaliknya dalam konseling sudah pasti ada bimbingan.
Dalam buku ini terdapat delapan bab yang memaparkan dasar-dasar bimbingan dan
konseling.
Isi
Dewasa
ini dalam menjelang masa pembangunan jangka panjang untuk memasuki era tinggal
landas. Tetapi berbagai kendala dan kondisi dinamis sering kali memberikan
tantangan lebih besar yang harus kita hadapi. Persaingan antar bangsa yang
semakin ketat, kuat, dan berbagai kendala intern yang ada dapat memperlambat
lajunya pembangunan. Seperti proses pembangunan yang dilakukan oleh
bangsa-bangsa yang sekarang dianggap sebagai bangsa maju (seperti amerika
serikat dan bangsa-bangsa eropa barat). Akan tetapi pembangunan kita banyak
mengalami kendala. Mereka sudah melakukan upaya pembangunan sejak abad abad
18-19. Tetapi pembangunan bangsa kita sejak kapan? Pembangunan bangsa kita
masih tertinggal dari mereka karena adanya pengaruh globalisasi dan informasi.
Sehingga bangsa kita yang belum maju atau masih berkembang, mau tidak mau harus
menghadapi arus globalisasi dan informasi ini.
Teknologi
yang semakin canggih memungkinkan dicapainya tempat-tempat yang tadinya jauh,
berita-berita dapat dikirim dengan cepat, mudah, jelas, dan lengkap. Kita bisa
menjangkaunya lewat stasiun radio, televisi, telepon, dan internet. Dan ini
karena ditunjang oleh sistem satelit. Perkembangan yang semakin deras arus
informasi melalui media massa adalah senjata paling ampuh dalam berlangsungnya
proses globalisasi. Tampaknya tidak mungkin menghentikan gelombang perubahan
yang diakibatkan oleh semangat globalisasi dan derasnya arus informasi yang
melanda dunia ini. Seiring dengan semakin canggihnya teknologi, maka semakin
kompleks permasalahan-permasalahan yang muncul. Permasalahan yang banyak
terjadi di masyarakat, seperti; pertengkaran antar warga masyarakat, rendahnya
disiplin kerja, pengangguran, pencurian, perjudian, perceraian, dan sebagainya.
Dimana permasalahan itu juga merupakan gejala rendahnya pengembangan empat
dimensi kemanusiaan, yang meliputi; dimensi keindividualan (individualitas),
dimensi kesosialan (sosialitas), dimensi kesusilaan (moralitas), dan dimensi
keberagamaan (religiusitas)--(Prayitno-1990).
Untuk
membantu mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, bimbingan dan konseling
mulai diperlukan untuk ditempatkan pada lingkungan kehidupan. Salah satunya
adalah di lingkungan sekolah, hal ini bertujuan untuk membantu mengatasi
permasalahan-permasalahan yang dialami kalangan pelajar.
Seperti
yang diketahui kalangan banyak orang, bimbingan dan konseling tidak bisa lepas
dari “kasus atau permasalahan”. Dalam bimbingan dan konseling pemakaian
"kasus" tidak menuju kepada pengertian-pengertian tentang persoalan
atau perkara-perkaran yang kaitannya dengan urusan kriminal atau perdata, hukum
maupun urusan yang bersangkut paut dengan pihak-pihak berwajib. Kata
"kasus" dipakai dalam bimbingan dan konseling sekedar untuk
menunjukkan bahwa "ada suatu permasalahan tertentu pada diri seseorang
yang perlu mendapat pelayanan, perhatian dan pemecahan masalah demi kebaikan
untuk diri yang bersangkutan.
Ada tiga
hal utama yang perlu diselenggarakan dalam menghadapi suatu kasus, yaitu; pemahaman, penanganan, dan penyikapan.
Dari uraian tersebut, dapat diambil pengertian bahwa pelayanan bimbingan dan
konseling dilaksanakan dari manusia, untuk manusia, dan oleh manusia.
Pengertian dari bimbingan itu sendiri adalah bantuan yang diberikan kepada
individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan
serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu. Sedangkan pengertian
konseling adalah suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat
interpretasi-interpretasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan,
rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya. Istilah konseling
digunakan untuk menggantikan istilah penyuluhan yang selama ini menyertai kata
bimbingan, yaitu kesatuan istilah “bimbingan dan penyuluhan”.
Seiring
dengan perkembangannya, bimbingan dan konseling mempunyai tujuan sebagai
berikut : 1.Membantu individu membuat pilihan-pilihan; penyesuaian-penyesuaian;
dan interpretasi-interpretasi dalam hubungannya dalam situasi tertentu.
2.Memperkuat
fungsi-fungsi pendidikan.
3.Membantu
orang-orang menjadi insan yang berguna, tidak hanya sekedar mengikuti
kegiatan-kegiatan yang berguna saja.
Bimbingan
dan konseling memiliki perbedaan yaitu dalam konseling itu melibatkan adanya
emosi, masalahnya dari ringan, sedang, hingga yang berat. Lain halnya bimbingan
itu tidak melibatkan emosi, dan masalahnya hanya yang ringan saja. Dalam
bimbingan yang membantu adalah konselor, sedangkan pada konseling yang membantu
adalah konseling itu sendiri.
Dalam
bimbingan dan konseling juga memiliki beberapa landasan pelayanan antara lain;
1.Landasan
Filosofis.
2.Landasan
Religius.
3.Landasan
Psikologis.
4.Landasan
Sosial Budaya.
5.Landasan
Ilmiah dan Teknologi
6.Landasan
Pendagogis.
Fungsi
bimbingan dan konseling ditinjau dari kegunaan dan manfaatnya dapat
dikelompokkan menjadi lima fungsi pokok, yaitu;
1.Fungsi
Pemahaman.
2.Fungsi
Pencegahan.
3.Fungsi
Pengentasan.
4.Fungsi
Pemeliharaan.
5.Fungsi
Pengembangan.
Ada tiga
hal yang perlu dijadikan pusat perhatian seorang konselor terhadap konseli,
yaitu;
1.Orientasi
Perseorangan.
2.Orientasi
Perkembangan.
3.Orientasi
Permasalahan.
Ada
beberapa jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, yang meliputi
sebagai berikut; 1.Layanan orientasi.
2.Layanan
informasi.
3.Layanan
penempatan dan penyaluran.
4.Layanan
bimbingan belajar.
5.Layanan
konseling perseorangan.
6.Layanan
bimbingan dan konseling kelompok.
Kelebihan
Buku ini
dilengkapi rangkuman pada setiap babnya, sehingga membantu para pembaca untuk
menarik kesimpulan di setiap babnya. Serta ada daftar pustaka di setiap babnya,
sehingga pembaca memiliki banyak referensi. Selain itu, buku ini juga disertai
tugas-tugas pada setiap babnya, tugas ini sangatlah penting karena dapat
membantu para pembaca untuk mengkaji lebih dalam lagi pembahasan yang
dipaparkan pada tiap babnya. Cover buku ini di desain bervariasi dan menarik,
sehingga menambah kesan daya tarik bagi pembacanya.
Kekurangan
Sayangnya
dalam buku ini penulisannya masih belum diperhatikan dengan baik, seperti salah
pengejaan huruf, salah penulisan, dan ada beberapa pembahasan yang menggunakan
kalimat yang bertele-tele. Tentunya ini akan mengganggu bagi pembaca yang
sedang membacanya.
Penutup
Terlepas
dari kelebihan dan kekurangannya yang ada, Buku ini menarik dan sangat layak
untuk dibaca karena isinya sangat bermanfaat sekali, terutama bagi para
mahasiswa yang baru pertama kali memasuki dunia perkuliahan dan terutama bagi
mahasiswa yang mengambil program studi bimbingan dan konseling.
Komentar
Posting Komentar